Yogyakarta, Destinasi Wisata Event dengan Tingkat Okupansi Hotel Tertinggi

Kilas Event – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) RI, Sandiaga Salahudin Uno, mengungkapkan bahwa tingkat hunian kamar hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih yang tertinggi di Indonesia. Setiap harinya, okupansi kamar hotel di Yogyakarta hampir selalu mencapai lebih dari 90 persen. Hal ini terjadi berkat banyaknya kegiatan wisata yang beragam dan intens diadakan sepanjang tahun di Yogyakarta.

Sandiaga menjelaskan, “Kami memiliki big data untuk memantau event-event berkelas nasional, internasional, maupun di tingkat daerah hingga desa-desa wisata. Itulah mengapa saya tahu bahwa okupansi hotel di Yogya memimpin.”

Dinas Pariwisata DIY mencatat bahwa sepanjang tahun 2023, telah diadakan 182 kegiatan wisata dengan 19 acara unggulan. Kegiatan-kegiatan ini terbagi dalam beberapa kategori, termasuk festival (61 acara), seni budaya (50 acara), MICE (18 acara), sport tourism (17 acara), turnamen (14 acara), musik (17 acara), dan karnaval (5 acara).

Tentu saja, daftar event yang tercatat belum mencakup semuanya. Masih ada banyak acara lain yang ditujukan untuk pasar wisatawan lokal dan bersifat dadakan.

Sandiaga menekankan bahwa penyebaran event wisata yang masif, berkelanjutan, dan merata di Yogyakarta untuk menarik wisatawan baik mancanegara maupun nusantara, adalah indikator kuat bahwa ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif di Yogyakarta sangat berkembang. “Ekosistem di Yogya mampu menghadirkan berbagai produk pariwisata kreatif yang mendukung pertumbuhan sektor lainnya,” tambahnya.

Saat ini, Kementerian Pariwisata menargetkan terjadi 1,2 hingga 1,4 miliar perjalanan wisatawan Nusantara dalam setahun. Namun, hingga saat ini, jumlah perjalanan wisatawan Nusantara masih di bawah 500 juta.

“Kita masih memiliki momen liburan ke depan untuk mendorong pergerakan wisatawan nusantara ini. Salah satu yang kami dorong adalah Yogyakarta yang sering kali melahirkan berbagai produk wisata baru,” ungkap Sandiaga.

Dia mencontohkan, pengembangan desa-desa wisata dapat ditingkatkan lagi untuk menawarkan berbagai produk wisata menarik kepada para wisatawan. “Kalau tahun sebelumnya Desa Wisata Nglanggeran Gunungkidul berhasil menjadi desa wisata terbaik di seluruh dunia menurut UNWTO, kali ini kami membidik produk wisata berbasis budaya, sejarah, maupun berbasis alam,” jelas Sandiaga.

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, menyatakan bahwa banyaknya event wisata akan memberikan nilai tambah bagi Yogyakarta, yang saat ini dianggap sebagai daerah tujuan wisata unggulan. “Yogya saat ini sudah mulai bergerak ke arah wisata konvensi tingkat regional dan global, seperti menjadi tuan rumah beberapa acara G20 pada tahun 2022,” katanya.

Paku Alam menekankan bahwa pariwisata memiliki dua karakteristik khas, yaitu sifatnya yang multidimensional dan berskala tanpa batas atau borderless. Oleh karena itu, dalam pengembangan pariwisata ini, melibatkan berbagai sektor dan kelembagaan serta berskala lintas batas sangatlah penting.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *