Keisuke Sakuma, yang memenangkan Audience Award di Richmond International Film Festival (AS) untuk film sebelumnya Funny, akan memproduksi dan menyutradarai Eatversity. Yang mendukung proyek ini adalah perusahaan hiburan Jepang terkemuka ASHITAE, HoriPro International, dan ISARIBI Inc, yang secara kolektif memberikan dukungan finansial dan promosi mereka. Eatversity adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk mendukung pengembangan budaya produksi film pendek yang dinamis dan sukses di Jepang; proyek ini lebih dari sekadar satu film; ini hanyalah langkah pertama untuk memperkenalkan generasi sineas Jepang berikutnya kepada dunia.
Eatversity mengajukan pertanyaan yang tidak nyaman tentang “apa itu keragaman sejati?” kepada komunitas global yang mungkin tidak selalu ingin menjawabnya. Diceritakan sebagai komedi gelap yang tajam, kisahnya berkisar pada seorang pemuda yang menemukan dirinya dalam posisi minoritas yang terpinggirkan ketika dia dipaksa makan di restoran misterius.
SINOPSIS
HANA adalah seorang pemuda yang memiliki kegemaran mendandani dirinya sendiri seperti kucing setiap kali dia keluar rumah. Karena kebiasaan yang tidak biasa ini, orang lain menganggapnya aneh, menyedihkan, dan mengganggu… dengan kata lain, orang luar. Suatu hari, Hana diajak makan malam oleh LISA, seorang wanita yang sangat disukainya, tetapi niatnya terhadapnya tidak pasti. LISA mengajak Hana ke sebuah restoran aneh yang makanannya menjijikkan dan tidak jelas asal-usulnya. Saat Hana berjuang untuk menelan makanannya, Lisa dengan senang hati memakannya sambil tersenyum. Bingung dan gelisah, Hana mencoba mencari tahu sifat dan niat Lisa yang sebenarnya. Dalam prosesnya, dia mempelajari misteri restoran, dan menemukan perasaan Lisa yang sebenarnya yang telah lama disembunyikannya.
Di Jepang, kita tidak sering melihat film yang mengangkat isu-isu mengenai komunitas internasional. Tetapi film ini melakukannya. Film ini menyuarakan pertanyaan tentang keadaan keberagaman saat ini, dengan fokus pada komunitas internasional yang ditampilkan melalui lensa komedi gelap. Setelah selesai, film ini akan ditayangkan di festival film internasional, dan akan dirilis melalui platform distribusi multibahasa untuk menjangkau orang-orang secara global.
Film ini bertujuan untuk mengajak penonton memikirkan dan bertanya pada diri mereka sendiri apa arti keberagaman bagi mereka, melalui pengalaman Hana sebagai anggota minoritas dalam masyarakat. Dengan demikian, film ini berusaha menjadi film yang menantang: untuk mengingatkan penonton bahwa masyarakat kita, di mana pun di dunia ini kita tinggal, memaksakan nilai-nilai subjektif kepada orang lain dan tidak benar-benar menerima kesetaraan semua hak.
Memproduksi Film Pendek dengan Memperhatikan Pasar Global
Dalam hal penyediaan sumber daya dan dukungan bagi para pembuat film yang baru muncul dalam ruang film pendek, industri film Jepang tertinggal jauh di belakang pasar global, terutama jika dibandingkan dengan dorongan baru-baru ini di Korea Selatan dan negara-negara lain di seluruh Asia. Untuk mengatasi masalah ini dan memberdayakan generasi kreator sinema berikutnya, ketiga perusahaan yang telah berkolaborasi untuk mendukung proyek ini memandang Eatversity sebagai kasus uji coba untuk memeriksa tantangan dan merancang solusi yang dapat bermanfaat bagi film pendek di masa depan. Selain itu, ketiga perusahaan ini akan memberikan dukungan promosi untuk membawa film ini ke penonton internasional melalui pengiriman festival film dan distribusi global.
Pemeran
Shuri Suwa sebagai Hana

Lahir di Tokyo, 1999.
Dia membuat debutnya sebagai bintang dalam film pendek Uniform (disutradarai oleh Shun Nakagawa). Pada tahun 2019, ia juga membintangi Snails (disutradarai oleh Masaru Tsuume), yang memenangkan penghargaan Grand Jury Prize dan Best Actor di festival film MOOSIC LAB Jepang. Karya-karyanya yang lain termasuk For Ray, Alm, Apoptosis, Float, MAARUKUNAARE, dan Let Me Hear It Barefoot.
Mari Yasukawa sebagai Lisa

Lahir di Kanagawa, 1991.
Sebagai aktris di panggung dan layar, ia telah muncul dalam sejumlah drama, termasuk Don’t Let Me Go (disutradarai oleh Yukio Ninagawa), Away From Here, Farther, Perhaps Landscape That Becomes Bubble (diproduksi oleh Mum and Gypsy), dan lain-lain.